PROLOG
Juni , 2001
Gadis itu berdiri di kaca, lalu memandangi seragam barunya yang berwarna putih abu-abu. Terlihat cantik. Sangat cantik. Sekilas melihatnya pun, orang tahu bahwa dia pasti keturunan bule alias indo. Rambutnya yang se bahu, badannya yang ideal, kulitnya yang putih, hidungnya yang mancung, dan matanya yang indah. Sempurna. Satu kata yang akan keluar dari mulut siapapun yang melihatnya.
Gadis itu berjalan mondar-mandir tak tentu arah. Merapikan bajunya yang padahal sudah jelas-jelas rapih. Canggung. Deg-degan. Ini hari pertamanya menjadi anak SMA . Rambutnya yang tadi tergerai, sekarang sudah terikat rapih ala buntut kuda. Kemudian ia melepas lagi ikatan rambutnya, lalu memasang bando bewarna biru.
Gadis itu berjalan mondar-mandir tak tentu arah. Merapikan bajunya yang padahal sudah jelas-jelas rapih. Canggung. Deg-degan. Ini hari pertamanya menjadi anak SMA . Rambutnya yang tadi tergerai, sekarang sudah terikat rapih ala buntut kuda. Kemudian ia melepas lagi ikatan rambutnya, lalu memasang bando bewarna biru.
****
SATU
''Cyllaaaaaaaaa........Buruan dong, ntar telat nih" Terdengar suara seorang laki-laki dari luar kamar. Gadis cantik itu bernama Cylla. Priscilla Gabriel. Dan Cowok yang memanggil dia itu adalah abangnya. Elgho. Cylla adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Dia punya satu kakak perempuan yaitu Bianca yang sekarang kuliah jurusan ekonomi di universitas garuda. Bianca merupakan anak tertua di keluarga itu. Anak kedua adalah Yosaphat. Ophet, begitu panggilannya. Dia saat ini kuliah semester tiga di universitas indonesia jurusan arsitektur. Yang ketiga, Elgho. Kelas tiga sma di sekolah yang sama dengan Cylla. yaitu SMA 77 yang merupakan SMA unggulan se Jakarta. Elgho paling dekat dengan Cylla. Mungkin karena usia mereka yang nggak begitu jauh. Cuma terpaut dua tahun. Kalau orang tua Cylla, ayahnya seorang konsulat jenderal. Jadi sebentar-sebentar ke luar negeri. Dulu waktu Cylla dan kakak-kakaknya masih kecil, mereka sering ikut ayahnya dinas ke luar negeri dan menetap disana. Tapi setelah mereka semua besar, ayahnya dinas ke luar negeri hanya ditemani mamanya. Mama Cylla merupakan keturunan Belanda. Ambon Belanda lebih tepatnya. Cantik. Seperti Cylla. Berwajah keibuan, dan amat sangat baik dan bijaksana. Tak heran kalau keempat anaknya sangat sayang padanya.
Braak ... Cylla membuka pintu kamarnya. Elgho sudah berdiri dengan tampang kesal di depan pintu kamarnya.
"Sabar dong, ghoooooo.Kan gue lagi siap-siap." Cylla ngedumel.
"Ah sabar gimana. Udah jam 6 lewat nih. Nanti kita telat. Lo tau sendiri kan kemang macetnya parah kalo jam kerja." Sewot Elgho sambil mengunyah roti sarapannya.
"Udah cepet ah. Gue tinggal ya. Elo minta anter mang ujang aja yaa." Elgho melanjutkan omongannya sambil beranjak turun ke bawah.
"Elghooooooooo tungguuuuuuuuuuu........" Cylla keblingsatan. Dia panik karena takut ditinggal elgho. Diraihnya tas ransel bermotif batik dari meja belajarnya.
Cylla menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Gubraaaaak. Dia tersandung.
" Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaw...." Cylla berjalan ke meja makan dengan meringis.
" Hati-hati dong kamu dek. Jangan lari-lari gitu ah. Udah SMA kok masih lari-larian kaya anak SD aja." Mamanya menasehati.
" Mama, elgho tuh buru-buru aja. Aku jadi jatoh nih." Curhat Cylla sambil duduk di meja makan. Di meja makan itu sudah ada papanya, bianca, ophet, elgho dan mamanya untuk bersiap doa pagi dan sarapan.
Braak ... Cylla membuka pintu kamarnya. Elgho sudah berdiri dengan tampang kesal di depan pintu kamarnya.
"Sabar dong, ghoooooo.Kan gue lagi siap-siap." Cylla ngedumel.
"Ah sabar gimana. Udah jam 6 lewat nih. Nanti kita telat. Lo tau sendiri kan kemang macetnya parah kalo jam kerja." Sewot Elgho sambil mengunyah roti sarapannya.
"Udah cepet ah. Gue tinggal ya. Elo minta anter mang ujang aja yaa." Elgho melanjutkan omongannya sambil beranjak turun ke bawah.
"Elghooooooooo tungguuuuuuuuuuu........" Cylla keblingsatan. Dia panik karena takut ditinggal elgho. Diraihnya tas ransel bermotif batik dari meja belajarnya.
Cylla menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Gubraaaaak. Dia tersandung.
" Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaw...." Cylla berjalan ke meja makan dengan meringis.
" Hati-hati dong kamu dek. Jangan lari-lari gitu ah. Udah SMA kok masih lari-larian kaya anak SD aja." Mamanya menasehati.
" Mama, elgho tuh buru-buru aja. Aku jadi jatoh nih." Curhat Cylla sambil duduk di meja makan. Di meja makan itu sudah ada papanya, bianca, ophet, elgho dan mamanya untuk bersiap doa pagi dan sarapan.
****
" Gue belom kenal siapa-siapa nih cyll. " Kata ochi saat jam istirahat. Ochi merupakan sahabatnya dari kelas 6 SD. Saat Cylla baru pindah dari jerman ikut papanya dinas. Saat di SMP mereka satu kelas, dan sekarang pun masuk di sekolah yang sama tapi beda kelas.
" Haha. sama chi. Gue juga belom kok. Kan ini baru hari pertama belajar. Wajar lah. " Jawab Cylla santai sembari menyeruput kuah baksonya.
" Ah tapi kan elo enak. Ada elgho yang ngejagain." Lanjut ochi lagi.
" Wee, apa ngaruhnya. Masa ia gue harus ngintilin kemanapun elgho pergi. Maleeeeesssss." Cylla tetep asik menyeruput kuah baksonya.
Sesudah istirahat mereka kembali ke kelas masing-masing. Cylla ke kelas 1-H dan Ochi ke kelas 1-B. Di kelas, Cylla lebih banyak ngobrol dengan Dayu, teman sebangkunya. Suasana kelas 1-H saat itu benar-benar tenang. Maklum lah. Masih hari pertama. Masih adaptasi karena suasana baru. Jadi belom ada yang berisik sama sekali.
" Hey Chyl, Yu. Kalian satu sekolah ? " Tanya Dini. Cewek yang duduk di belakang mereka.
" Enggak." Chylla dan Dayu serentak menjawab.
" Kamu sama Kiki satu sekolah ? " Gantian Dayu yang bertanya. Dari logat bahasnya, keliatannya Dayu anak yang lugu. Polos gimanaaa gitu.
" Enggak. Heheheheh." Kiki terkekeh. Dia merupakan teman sebangku Dini.
" Haha. sama chi. Gue juga belom kok. Kan ini baru hari pertama belajar. Wajar lah. " Jawab Cylla santai sembari menyeruput kuah baksonya.
" Ah tapi kan elo enak. Ada elgho yang ngejagain." Lanjut ochi lagi.
" Wee, apa ngaruhnya. Masa ia gue harus ngintilin kemanapun elgho pergi. Maleeeeesssss." Cylla tetep asik menyeruput kuah baksonya.
Sesudah istirahat mereka kembali ke kelas masing-masing. Cylla ke kelas 1-H dan Ochi ke kelas 1-B. Di kelas, Cylla lebih banyak ngobrol dengan Dayu, teman sebangkunya. Suasana kelas 1-H saat itu benar-benar tenang. Maklum lah. Masih hari pertama. Masih adaptasi karena suasana baru. Jadi belom ada yang berisik sama sekali.
" Hey Chyl, Yu. Kalian satu sekolah ? " Tanya Dini. Cewek yang duduk di belakang mereka.
" Enggak." Chylla dan Dayu serentak menjawab.
" Kamu sama Kiki satu sekolah ? " Gantian Dayu yang bertanya. Dari logat bahasnya, keliatannya Dayu anak yang lugu. Polos gimanaaa gitu.
" Enggak. Heheheheh." Kiki terkekeh. Dia merupakan teman sebangku Dini.
****
Dua minggu sudah, Chylla jadi anak SMA. Dia pun udah punya temen deket di kelas. Yaitu, Kiki, Dayu dan Dini. Saat istirahat, mereka ke kantin bareng. Dan di kantin, ochi sahabatnya dari SD sudah menunggu bersama dua temannya, Resi dan Rachel. Selalu begitu setiap istirahat. Mereka pun semakin akrab satu sama lain. Kemana-mana selalu bertujuh, Cylla, Ochi, Dini, Kiki, Dayu, Rachel dan Resi. Pas istirahat bareng, pulang sekolah juga bareng. Kecuali saat di kelas. Karena mereka beda kelas. Mereka bertujuh pun membuat sebuah geng. Gengnya diberi nama Dazzling. Maklum lah anak SMA. Jadi masih main geng-gengan. Dazzling cukup terkenal di SMA 77. Mungkin karena anggotanya merupakan anak eksis di kelas satu. Wajah mereka cantik-cantik, dan ehm mereka anak yang lumayan berada. Bagi anak kelas tiga, Dazzling nggak jadi masalah karena ada Cylla yang adiknya Elgho. Karena si Elgho itu juga cukup tenar di SMA 77. Ganteng, pinter, anak basket, easy going, tajir. Jadi, hampir semua temen-temennya elgho yang cewek, deket sama Chylla. Tapi kalo bagi anak kelas dua, Dazzling merupakan satu hal yang harus dibasmi. Karena menurut mereka, baru kelas satu aja udah sok buat geng. Sok ngeksis. Gitu sih kata anak-anak kelas dua. Tapi ya, anak dazzling bodo amat. acuh tak acuh. Toh mereka juga nggak berlebihan. Selama mereka nggak berulah macem-macem, kenapa takut ?
" Cyll, kita main kerumah lo yaaaaa." Pinta Dini.
Saat itu sekolah sudah bubar. Tapi mereka masih nongkrong di base campnya kelas satu. Oh ya, di SMA 77 itu, tiap kelas punya basecamp. Kelas satu sendiri, kelas dua sendiri, kelas tiga sendiri. Jadi, anak kelas satu jangan coba-coba nongkrong di basecamp kelas dua atau tiga. Tapi pengecualian untuk Cylla. Karena dia pulang sekolah bareng abangnya, Elgho, mau gak mau dia harus nungguin abangnya di basecampnya kelas tiga.
" Ke rumah gue ? " Cylla mengernyitkan dahi.
" Iaa kerumah lo. Bosen nih kalo langsung pulang. Yaaaaaa pleaseee ." Kiki ikutan nimbrung.
" Gimana ya. Bukannya gue nggak mau nih. Tapi kan hari ini gue pulang bareng Elgho. Dan Elgho bawa sedan. Jadi mana muat buat nampung kalian ber enam ?" Cylla menolak.
" Besok deh gue minta dianterin supir gue. Pake mobil yang gedean. Gimana ?" Lanjut Cylla sambil mengikat rambutnya.
" Yaaaaaah . Besok kan libur oneng. Gimana sih ?" Dini menggerutu.
" Oh ia. Lupa. Hehehe. Yaudah. Senen deh. Okeeeeeeeeeeee ??? " Bujuk Cylla.
" Okeeeeee . " Teriak ke enam teman-temannya.
" Tapi siapin makanan yang banyak ya, Cyll." Achel mengingatkan. Achel nama panggilan dari Rachel. Di antara mereka ber 7, Achel mempunyai badan yang agak berlebih. Gak gendut. Cuma agak semok. Gimana enggak. Hobinya aja ngemil mulu.
" Eh, Cyll. Gue boleh ajak pacar ngga ?" Tanya Dini sambil ngaca. Kemudian dia melanjutkan acara dandannya dengan menyisir rambutnya yang panjang sebahu.
" TIDAAAAAAAAAAAAAAK ! " Kali ini gantian, Kiki, Cylla, Achel, Resi, Ochi dan Dayu meneriaki Dini.
" Cyll, kita main kerumah lo yaaaaa." Pinta Dini.
Saat itu sekolah sudah bubar. Tapi mereka masih nongkrong di base campnya kelas satu. Oh ya, di SMA 77 itu, tiap kelas punya basecamp. Kelas satu sendiri, kelas dua sendiri, kelas tiga sendiri. Jadi, anak kelas satu jangan coba-coba nongkrong di basecamp kelas dua atau tiga. Tapi pengecualian untuk Cylla. Karena dia pulang sekolah bareng abangnya, Elgho, mau gak mau dia harus nungguin abangnya di basecampnya kelas tiga.
" Ke rumah gue ? " Cylla mengernyitkan dahi.
" Iaa kerumah lo. Bosen nih kalo langsung pulang. Yaaaaaa pleaseee ." Kiki ikutan nimbrung.
" Gimana ya. Bukannya gue nggak mau nih. Tapi kan hari ini gue pulang bareng Elgho. Dan Elgho bawa sedan. Jadi mana muat buat nampung kalian ber enam ?" Cylla menolak.
" Besok deh gue minta dianterin supir gue. Pake mobil yang gedean. Gimana ?" Lanjut Cylla sambil mengikat rambutnya.
" Yaaaaaah . Besok kan libur oneng. Gimana sih ?" Dini menggerutu.
" Oh ia. Lupa. Hehehe. Yaudah. Senen deh. Okeeeeeeeeeeee ??? " Bujuk Cylla.
" Okeeeeee . " Teriak ke enam teman-temannya.
" Tapi siapin makanan yang banyak ya, Cyll." Achel mengingatkan. Achel nama panggilan dari Rachel. Di antara mereka ber 7, Achel mempunyai badan yang agak berlebih. Gak gendut. Cuma agak semok. Gimana enggak. Hobinya aja ngemil mulu.
" Eh, Cyll. Gue boleh ajak pacar ngga ?" Tanya Dini sambil ngaca. Kemudian dia melanjutkan acara dandannya dengan menyisir rambutnya yang panjang sebahu.
" TIDAAAAAAAAAAAAAAK ! " Kali ini gantian, Kiki, Cylla, Achel, Resi, Ochi dan Dayu meneriaki Dini.
****
Januari, 2002
Sudah satu semester dilewati Cylla di SMA. Hari ini, hari pertama siswa-siswi SMA 77 kembali masuk sekolah setelah libur semester dan libur natal tahun baru yang sangat panjang. Pada saat pembagian raport, Cylla mendapat juara satu di kelas. Bahkan juara umum di angkatannya. Nggak heran sih, emang pinter tuh anak. Karena itu, dia dapet beasiswa penuh di semester dua ini. Elgho, walaupun nggak dapet beasiswa kaya Cylla, juga selalu langganan tiga besar di kelasnya. Dari kelas satu sampai sekarang. Kemaren aja dia dapet rangking 3. Bener-bener keluarga yang otaknya encer. Udah gitu muka bule yang menunjang makin membuat siapapun iri.
Di sekolah, Cylla juga aktif dalam kegiatan OSIS. Terus sekarang nih dia lagi sibuk-sibuknya ngurusin pensi yang bakal digelar bulan Maret mendatang. Soal teman-temannya, ehm. Cylla udah mengenal karakter mereka ber-enam satu sama lain. Baik atau buruknya, kelakuan jeleknya, semua Cylla udah hafal. Mulai dari Ochi, sahabatnya sejak kelas enam SD. Ochi ini suaranya bagus banget. Agak berat-berat gimana gitu. Cocok deh jadi penyanyi jazz. Karena udah bareng Ochi selama empat tahun, jadi Cylla udah sangat ngerti tingkah laku sahabatnya ini. Lain Ochi, lain juga Dini. Wah kalo cewek ini. Cylla suka geleng-geleng kepala ngeliatin tingkahnya. GENIT. Satu kata yang paling pas nge deskripsiin Dini. Pacarnya aja banyak banget. Gonta-ganti. Dini sih emang cantik. Cantik banget malah. Udah gitu, kata anak cowok di kelas, Dini itu sekseeeeh. Buah dadanya aja gede banget untuk ukuran anak kelas satu. Dini ini tinggal di apartemen bareng pembantunya. Mama papanya tinggal di Seattle karena ngurusin perusahaan disana. Paling balik ke Indonesia tiga bulan sekali. Makanya, si Dini tuh kurang kasih sayang, dan berusaha mencari kasih sayang dari cowok-cowok yang terpikat kecantikannya. Kalo Kiki, beda lagi nih. Dia ini yang paling galak dan jutek di Dazzling. Bayangin aja ya, waktu mereka bertujuh lagi di labrak anak kelas dua, Kiki dengan santainya bilang " Sirik lo ya ?". Gila nggak tuh anak. Gak heran deh kalo anak kelas dua benci, khususnya cewek-cewek benci banget sama dia. Beda lagi sama Dayu. Kontras banget sama sifat Dini dan Kiki, Dayu ini anaknya lugu. Polooooos banget. Ngomongnya aja masih aku kamu. Kalo Achel, ehm, dia doyan banget makan. Ngemil. Eh tapi dia lagi di PDKT in nih sama Chandra, anak kelas 1-D yang mukanya oriental dan badannya mirip Achel, SEMOK. Kalo Resi, cewek yang satu ini, pendieeeeeem banget. Sifatnya paling dewasa diantara mereka bertujuh. Tapi di kelebihan dan kekurangan mereka, mereka ber tujuh saling melengkapi. Dan mereka udah deket banget. Pas libur semester kemaren aja, mereka liburan bareng. Mulai dari nginep-nginepan di rumah masing-masing, sampai liburan gratis di Anyer. Gratis. Dibayarin mamanya Ochi lebih tepatnya.
beep beep beeeeeep ..
handphone Cylla bergetar
" Apaaaaaaa ? " Cylla mengangkat telfon.
" Lo kesini ya, Cyll. Gue nggak basket. Cepetan. Gue mau langsung pulang nih. " Jawab Cowok di seberang telfon. Elgho.
tuut. pembicaraan terputus. Elgho sudah mematikan telfonnya.
Setelah mengangkat telfon dari Elgho, Cylla bergegas merapikan buku yang berserakan di meja kantin dan memasukkannya ke dalam tas. Tangannya sempat meraih sendok berisi suapan batagor dan memasukkannya ke dalam mulut. Hap.
" Lo balik sekarang nih ? " Tanya Achel yang menemani Cylla ke basecamp kelas tiga.
" Iaaaa. Elgho nggak basket soalnya. " Jawab Cylla dengan mulut penuh kunyahan batagor.
" Ah, nggak asik nih. Gue kan belom dijemput huhu." Rengek Achel. Supirnya belom menjemput.
" Uuuu cabar ya achel cayaaaang. " Goda Cylla di susul cubitan kecil dari Achel di perut Cylla.
Mereka berdua jalan keluar halaman sekolah menuju basecamp kelas tiga dengan riang dan sesekali Achel tertawa terbahak-bahak. Tanpa sadar ada seseorang yang memperhatikan mereka dari kejauhan.
Di sekolah, Cylla juga aktif dalam kegiatan OSIS. Terus sekarang nih dia lagi sibuk-sibuknya ngurusin pensi yang bakal digelar bulan Maret mendatang. Soal teman-temannya, ehm. Cylla udah mengenal karakter mereka ber-enam satu sama lain. Baik atau buruknya, kelakuan jeleknya, semua Cylla udah hafal. Mulai dari Ochi, sahabatnya sejak kelas enam SD. Ochi ini suaranya bagus banget. Agak berat-berat gimana gitu. Cocok deh jadi penyanyi jazz. Karena udah bareng Ochi selama empat tahun, jadi Cylla udah sangat ngerti tingkah laku sahabatnya ini. Lain Ochi, lain juga Dini. Wah kalo cewek ini. Cylla suka geleng-geleng kepala ngeliatin tingkahnya. GENIT. Satu kata yang paling pas nge deskripsiin Dini. Pacarnya aja banyak banget. Gonta-ganti. Dini sih emang cantik. Cantik banget malah. Udah gitu, kata anak cowok di kelas, Dini itu sekseeeeh. Buah dadanya aja gede banget untuk ukuran anak kelas satu. Dini ini tinggal di apartemen bareng pembantunya. Mama papanya tinggal di Seattle karena ngurusin perusahaan disana. Paling balik ke Indonesia tiga bulan sekali. Makanya, si Dini tuh kurang kasih sayang, dan berusaha mencari kasih sayang dari cowok-cowok yang terpikat kecantikannya. Kalo Kiki, beda lagi nih. Dia ini yang paling galak dan jutek di Dazzling. Bayangin aja ya, waktu mereka bertujuh lagi di labrak anak kelas dua, Kiki dengan santainya bilang " Sirik lo ya ?". Gila nggak tuh anak. Gak heran deh kalo anak kelas dua benci, khususnya cewek-cewek benci banget sama dia. Beda lagi sama Dayu. Kontras banget sama sifat Dini dan Kiki, Dayu ini anaknya lugu. Polooooos banget. Ngomongnya aja masih aku kamu. Kalo Achel, ehm, dia doyan banget makan. Ngemil. Eh tapi dia lagi di PDKT in nih sama Chandra, anak kelas 1-D yang mukanya oriental dan badannya mirip Achel, SEMOK. Kalo Resi, cewek yang satu ini, pendieeeeeem banget. Sifatnya paling dewasa diantara mereka bertujuh. Tapi di kelebihan dan kekurangan mereka, mereka ber tujuh saling melengkapi. Dan mereka udah deket banget. Pas libur semester kemaren aja, mereka liburan bareng. Mulai dari nginep-nginepan di rumah masing-masing, sampai liburan gratis di Anyer. Gratis. Dibayarin mamanya Ochi lebih tepatnya.
beep beep beeeeeep ..
handphone Cylla bergetar
" Apaaaaaaa ? " Cylla mengangkat telfon.
" Lo kesini ya, Cyll. Gue nggak basket. Cepetan. Gue mau langsung pulang nih. " Jawab Cowok di seberang telfon. Elgho.
tuut. pembicaraan terputus. Elgho sudah mematikan telfonnya.
Setelah mengangkat telfon dari Elgho, Cylla bergegas merapikan buku yang berserakan di meja kantin dan memasukkannya ke dalam tas. Tangannya sempat meraih sendok berisi suapan batagor dan memasukkannya ke dalam mulut. Hap.
" Lo balik sekarang nih ? " Tanya Achel yang menemani Cylla ke basecamp kelas tiga.
" Iaaaa. Elgho nggak basket soalnya. " Jawab Cylla dengan mulut penuh kunyahan batagor.
" Ah, nggak asik nih. Gue kan belom dijemput huhu." Rengek Achel. Supirnya belom menjemput.
" Uuuu cabar ya achel cayaaaang. " Goda Cylla di susul cubitan kecil dari Achel di perut Cylla.
Mereka berdua jalan keluar halaman sekolah menuju basecamp kelas tiga dengan riang dan sesekali Achel tertawa terbahak-bahak. Tanpa sadar ada seseorang yang memperhatikan mereka dari kejauhan.
***
" Gi, itu siapa sih ? " Tanya Bayu saat melihat ada dua orang cewek yang berjalan menuju basecamp kelas tiga.
Bayu adalah alumni SMA 77. Tenar. Baru lulus tahun ini, dan sekarang dia kuliah di Universitas Bina Bangsa jurusan design grafis. Orangnya cool. Cool disini bukan sekedar cool untuk memikat cewek. Tapi bener-bener cool. Dingin. Apa lagi sama cewek. Judes banget setiap ada cewek yang mau kenalan sama dia. Dia juga belom pernah pacaran seumur hidupnya. Padahal, Bayu itu ganteng banget. Gak kalah deh sama Elgho. Waktu SMA, dia ikutan ekskul Boxing. Dan itu yang buat dia makin keliatan keren. Oh ya, dia keturunan darah biru loh. Wong Solo. Terlihat dari namannya yang pake embel-embel RM alias Raden Mas.bukan Rumah Makan loooh. RM Bayu Aria Adi. Cewek manapun mau sama dia. Tapi Bayu selalu cuek sama cewek yang ngejar-ngejar dia.
" Yang mana sih ? " Sigi nanya balik. Sigi merupakan cewek paling eksis di kelas tiga. Sahabatnya Elgho. Dan ditakutin semua adik kelas.
" Yang itu tuh." Bayu mengacungkan tangannya menunjuk ke arah dua orang cewek yang lagi berjalan ke arah mereka.
" Ohh. Yang gendut ?"
" Bukaan. Sebelahnya."
" Oooh. Anak kelas satu."
" Ngap......." Belum sempat Bayu melanjutkan omongannya, Dua cewek yang tadi ditunjuknya tiba-tiba berdiri dihadapannya.
" Kak Sigi, liat Elgho nggak ?" Tanya Cylla ramah.
" Hei, Cyll. Itu Elgho lagi makan Gado-gado. " Jawab Sigi sambil menunjuk ke arah warung gado-gado sebelah basecamp.
Cylla celingukan mencari abangnya.
" Yaudah duduk sini aja dulu. Jangan nyusul kesana. Ntar digodain lo sama anak-anak." Sigi menawarkan bangku kosong di sebelahnya.
" Makasih ya kak. " Cylla pun duduk disebelah Sigi. Cylla dan Sigi cukup akrab. Sebelum Cylla masuk SMA 77 pun mereka udah kenal. Karena Sigi dan temen-temen Elgho yang lain sering main kerumah Elgho dan ketemu Cylla juga.
" Cyll, gue balik ya. Supir gue udah dateng. " Kata Achel sehabis membaca sms yang masuk di ponselnya.
Cylla mengisyaratkan Achel untuk tetap menemaninya. Tapi Achel sepertinya nggak ngeh. Dan dia tetap akan meninggalkan Cylla sendirian.
" Kak, aku pulang duluan ya. " Pamit Achel pada Sigi.
" Oke yooo. "
Dalam hati, Cylla mengutuki Achel dan Elgho. Kenapa juga dia harus ada sendirian disini, diantara anak kelas tiga. Walaupun dia udah kenal semua anak kelas tiga, yang merupakan temennya Elgho, tapi kan dia merasa canggung juga. Apa lagi sekarang Kak Sigi lagi sibuk ngobrol sama cowok disebelahnya. Cylla jadi kaya kambing congek.
Sialan nih Elgho. Lama banget makannya. Rutuk Cylla dalam hati.
" Cyll. Kenalin nih, alumni. " Suara Sigi mengagetkan lamunan Cylla.
Cylla menoleh ke arah Sigi dan Cowok di sebelahnya.
" Cylla. " Cylla mengulurkan tangannya dengan penuh senyum.
" Bayu. " Cowok itu balas menjabat tangan Cylla dengan hangat.
Ya Tuhan, Cakep banget ini cowok. Puji Cylla dalam hati. Cylla deg-degan saat menatap Bayu. Apa lagi saat Bayu tersenyum dan memamerkan sederetan giginya yang berbehel.
Cantik. Cantik banget. Bayu mengalami perasaan yang sama. Deg-degan. Belom pernah ia merasakan hal seperti ini sebelumnya.
Bayu adalah alumni SMA 77. Tenar. Baru lulus tahun ini, dan sekarang dia kuliah di Universitas Bina Bangsa jurusan design grafis. Orangnya cool. Cool disini bukan sekedar cool untuk memikat cewek. Tapi bener-bener cool. Dingin. Apa lagi sama cewek. Judes banget setiap ada cewek yang mau kenalan sama dia. Dia juga belom pernah pacaran seumur hidupnya. Padahal, Bayu itu ganteng banget. Gak kalah deh sama Elgho. Waktu SMA, dia ikutan ekskul Boxing. Dan itu yang buat dia makin keliatan keren. Oh ya, dia keturunan darah biru loh. Wong Solo. Terlihat dari namannya yang pake embel-embel RM alias Raden Mas.bukan Rumah Makan loooh. RM Bayu Aria Adi. Cewek manapun mau sama dia. Tapi Bayu selalu cuek sama cewek yang ngejar-ngejar dia.
" Yang mana sih ? " Sigi nanya balik. Sigi merupakan cewek paling eksis di kelas tiga. Sahabatnya Elgho. Dan ditakutin semua adik kelas.
" Yang itu tuh." Bayu mengacungkan tangannya menunjuk ke arah dua orang cewek yang lagi berjalan ke arah mereka.
" Ohh. Yang gendut ?"
" Bukaan. Sebelahnya."
" Oooh. Anak kelas satu."
" Ngap......." Belum sempat Bayu melanjutkan omongannya, Dua cewek yang tadi ditunjuknya tiba-tiba berdiri dihadapannya.
" Kak Sigi, liat Elgho nggak ?" Tanya Cylla ramah.
" Hei, Cyll. Itu Elgho lagi makan Gado-gado. " Jawab Sigi sambil menunjuk ke arah warung gado-gado sebelah basecamp.
Cylla celingukan mencari abangnya.
" Yaudah duduk sini aja dulu. Jangan nyusul kesana. Ntar digodain lo sama anak-anak." Sigi menawarkan bangku kosong di sebelahnya.
" Makasih ya kak. " Cylla pun duduk disebelah Sigi. Cylla dan Sigi cukup akrab. Sebelum Cylla masuk SMA 77 pun mereka udah kenal. Karena Sigi dan temen-temen Elgho yang lain sering main kerumah Elgho dan ketemu Cylla juga.
" Cyll, gue balik ya. Supir gue udah dateng. " Kata Achel sehabis membaca sms yang masuk di ponselnya.
Cylla mengisyaratkan Achel untuk tetap menemaninya. Tapi Achel sepertinya nggak ngeh. Dan dia tetap akan meninggalkan Cylla sendirian.
" Kak, aku pulang duluan ya. " Pamit Achel pada Sigi.
" Oke yooo. "
Dalam hati, Cylla mengutuki Achel dan Elgho. Kenapa juga dia harus ada sendirian disini, diantara anak kelas tiga. Walaupun dia udah kenal semua anak kelas tiga, yang merupakan temennya Elgho, tapi kan dia merasa canggung juga. Apa lagi sekarang Kak Sigi lagi sibuk ngobrol sama cowok disebelahnya. Cylla jadi kaya kambing congek.
Sialan nih Elgho. Lama banget makannya. Rutuk Cylla dalam hati.
" Cyll. Kenalin nih, alumni. " Suara Sigi mengagetkan lamunan Cylla.
Cylla menoleh ke arah Sigi dan Cowok di sebelahnya.
" Cylla. " Cylla mengulurkan tangannya dengan penuh senyum.
" Bayu. " Cowok itu balas menjabat tangan Cylla dengan hangat.
Ya Tuhan, Cakep banget ini cowok. Puji Cylla dalam hati. Cylla deg-degan saat menatap Bayu. Apa lagi saat Bayu tersenyum dan memamerkan sederetan giginya yang berbehel.
Cantik. Cantik banget. Bayu mengalami perasaan yang sama. Deg-degan. Belom pernah ia merasakan hal seperti ini sebelumnya.
" Dek, ayo balik. Gue ngantuk nih mau bobo. " Tiba-tiba Elgho datang. Membuyarkan lamunan kedua orang yang lagi ehm kasmaran.
Sialan nih Elgho. Brengsek. Bayu ngedumel dalam hatinya.
" Kak Sigi, Kak Bayu, aku balik duluan ya. " Pamit Cylla ramah kemudian berjalan mengikuti Elgho ke mobil.
Sialan nih Elgho. Brengsek. Bayu ngedumel dalam hatinya.
" Kak Sigi, Kak Bayu, aku balik duluan ya. " Pamit Cylla ramah kemudian berjalan mengikuti Elgho ke mobil.
***
" Dia adek lo, Gho ? " Tanya Bayu.
" Ia. Kenapa sih ? " Saut Elgho dari ujung telpon.
Sorenya, setelah Bayu sampai rumah, dia buru-buru nelfon Elgho untuk nanya informasi tentang Cylla. Tadinya dia kira Cylla pacarnya Elgho. Tapi dia lega setelah Elgho memberikan jawaban 'Ia'.
" Cantik. Gak mirip sama lo. " Pujinya.
" Ah brengsek. Gue matiin nih telfonnya. " suara Elgho sewot.
" Hahaha. Becanda, man. Boleh nggak untuk gue ? " Bayu nekat.
Terdengar suara gelak tawa Elgho dari ujung telfon. Terbahak-bahak.
" Woy kenapa sih ? " Bayu heran.
" Elo suka sama ade gue ? Nggak salah denger nih gue ? "
" Lah, emang kenapa sih, Gho ? " Bayu semakin heran.
" Gue kira elo homo. HAHAHAHAHAAHAH. "
" Anjir. Maksud lo apa nih ? "
" Abis lo selama ini nggak pernah suka cewek, nanggepin cewek, tiba-tiba lo nelfon gue dan bilang suka sama adek gue. Selamat, bro. "
" Adek lo beda. Pas gue tadi ngeliat dia, gue suka. "
" Love at first Sight. " Elgho menggumam.
" Boleh ya, Gho ? " Bujuk Bayu. Tampaknya kali ini dia bener-bener jatuh cinta beneran.
" Tergantung anaknya. Dia mau apa nggak sama lo. "
" Ya elo bantuin gue dong. "
" Tapi ada syaratnya. " Elgho memberikan syarat.
" Apa ? " Tanya Bayu penasaran. Apapun bakal dia lakuin deh, yang penting dia bisa jadian sama Cylla.
" Jangan mainin adek gue. " Ancam Elgho.
" Dia anak baik. Jangan lo cuekin. Apa lagi jadi bahan mainan. " Lanjutnya.
" Sippppppp. "
" Dia adek lo, Gho ? " Tanya Bayu.
" Ia. Kenapa sih ? " Saut Elgho dari ujung telpon.
Sorenya, setelah Bayu sampai rumah, dia buru-buru nelfon Elgho untuk nanya informasi tentang Cylla. Tadinya dia kira Cylla pacarnya Elgho. Tapi dia lega setelah Elgho memberikan jawaban 'Ia'.
" Cantik. Gak mirip sama lo. " Pujinya.
" Ah brengsek. Gue matiin nih telfonnya. " suara Elgho sewot.
" Hahaha. Becanda, man. Boleh nggak untuk gue ? " Bayu nekat.
Terdengar suara gelak tawa Elgho dari ujung telfon. Terbahak-bahak.
" Woy kenapa sih ? " Bayu heran.
" Elo suka sama ade gue ? Nggak salah denger nih gue ? "
" Lah, emang kenapa sih, Gho ? " Bayu semakin heran.
" Gue kira elo homo. HAHAHAHAHAAHAH. "
" Anjir. Maksud lo apa nih ? "
" Abis lo selama ini nggak pernah suka cewek, nanggepin cewek, tiba-tiba lo nelfon gue dan bilang suka sama adek gue. Selamat, bro. "
" Adek lo beda. Pas gue tadi ngeliat dia, gue suka. "
" Love at first Sight. " Elgho menggumam.
" Boleh ya, Gho ? " Bujuk Bayu. Tampaknya kali ini dia bener-bener jatuh cinta beneran.
" Tergantung anaknya. Dia mau apa nggak sama lo. "
" Ya elo bantuin gue dong. "
" Tapi ada syaratnya. " Elgho memberikan syarat.
" Apa ? " Tanya Bayu penasaran. Apapun bakal dia lakuin deh, yang penting dia bisa jadian sama Cylla.
" Jangan mainin adek gue. " Ancam Elgho.
" Dia anak baik. Jangan lo cuekin. Apa lagi jadi bahan mainan. " Lanjutnya.
" Sippppppp. "
***
" Kalian tau nggak ? Gue kemaren kenalan sama alumni. Cakeeeeeeeeeeeep. " Cylla membuka cerita dengan semangat 45. Saat itu sedang istirahat ke dua. Isoma. Istirahat Sholat Makan. Waktu istirahat yang panjang, kurang lebih 45 menit, digunakan Dazzling untuk bergosip di kelas 1-H.
" Jangan bilang yang disebelah Kak Sigi kemaren ya, Cyl ? " Achel menebak.
" Tepat ! "
" Anjeeer. Gue juga mauuuu. Cakep banget tuh cowok. " Achel mupeng.
" Woy woy. Emang secakep apa sih tuh orang ? " Tanya Dini penasaran.
" Siapa, Cyl namanya ? " Gantian Ochi yang bertanya.
" Bayu. " Jawab Cylla sambil senyum-senyum sendiri.
" Dia baru lulus kemaren. Pas kita masuk, dia keluar. Anak Bina Bangsa. " Lanjutnya lagi.
"Gho, itu siapa sih ?" Tanya Cylla saat mereka berdua masuk ke dalam mobil escudo hitamnya Elgho.
" Yang tadi salaman sama elo ? " Tanya Elgho dari balik setirnya.
" Iaaa. " Cylla mengangguk pasti.
" Bayu. Alumni. Baru lulus kemaren, pas elo masuk. "
" Oooooh. Sekarang kuliah dimana dia ? "
" Bina Bangsa. Kenapa emang ? "
" Enggak papa. "
" Kalian tau nggak ? Gue kemaren kenalan sama alumni. Cakeeeeeeeeeeeep. " Cylla membuka cerita dengan semangat 45. Saat itu sedang istirahat ke dua. Isoma. Istirahat Sholat Makan. Waktu istirahat yang panjang, kurang lebih 45 menit, digunakan Dazzling untuk bergosip di kelas 1-H.
" Jangan bilang yang disebelah Kak Sigi kemaren ya, Cyl ? " Achel menebak.
" Tepat ! "
" Anjeeer. Gue juga mauuuu. Cakep banget tuh cowok. " Achel mupeng.
" Woy woy. Emang secakep apa sih tuh orang ? " Tanya Dini penasaran.
" Siapa, Cyl namanya ? " Gantian Ochi yang bertanya.
" Bayu. " Jawab Cylla sambil senyum-senyum sendiri.
" Dia baru lulus kemaren. Pas kita masuk, dia keluar. Anak Bina Bangsa. " Lanjutnya lagi.
"Gho, itu siapa sih ?" Tanya Cylla saat mereka berdua masuk ke dalam mobil escudo hitamnya Elgho.
" Yang tadi salaman sama elo ? " Tanya Elgho dari balik setirnya.
" Iaaa. " Cylla mengangguk pasti.
" Bayu. Alumni. Baru lulus kemaren, pas elo masuk. "
" Oooooh. Sekarang kuliah dimana dia ? "
" Bina Bangsa. Kenapa emang ? "
" Enggak papa. "
Cylla mengingat percakapannya dengan Elgho kemarin.
***
masih banyak lanjutannya tapi entar ya.
to be continue.
mau maem dulu
masih banyak lanjutannya tapi entar ya.
to be continue.
mau maem dulu
0 comments:
Post a Comment